hecking++

multipet


0
Makalah Media Unguided
Mata Kuliah Komunikasi Data
Makalah Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Komunikasi Data yang Diampu
oleh Bapak Hartono, S.Si.
Nama : herry roger jacob
Nim : M3107105
Jurusan Teknik Informatika
Program Studi D3 Ilmu Komputer
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sebelas Maret Surakarta
juni 2010
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi adalah gerbang
awal menuju kehidupan manusia yang lebih baik dan efisien sebagai efek dari ilmu
pengetahuan yang dikembangkan oleh manusia. Dahulu untuk berkomunikasi saja
manusia masih kesulitan, namun dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
masalah komunikasi sudah bukan menjadi masalah.
Ketika piranti komunikasi berupa telepon pertama kali ditemukan oleh Alexander
Graham Bell, hal tersebut belum disadari oleh kebanyakan umat manusia namun dengan
penemuan itu ternyata menjadi awal dari perkembangan telekomunikasi yang akhirnya
menjadi berkembang pesat seperti sekarang.
Piranti telekomunikasi pertama kali masih menggunakan kabel yang besar rumit dan
banyak, piranti kabel memang masih digunakan sampai sekarang namun para ahli masih
memikirkan untuk beralih ke telekomunikasi yang bersifat mobile dan praktis. Dan hal
tersebutlah yang menjadi landasan dan latar belakang bagi kemajuan pengembangan
telekomunikasi nirkabel (wireless / unguided).
B. Perumusan Masalah
Contoh dari media unguided banyak sekali namun dalam hal ini akan difokuskan
mengenai transmisi wireless dalam bidang komunikasi data antar jaringan internet dan
komputer. Perkembangan aplikasi wireless untuk komputer dan internet sudah sedemikian
pesat antara lain dengan berkembang pesatnya aplikasi wireless misalnya hotspot area.
Karena perkembangan inilah media komunikasi menggunakan wireless akan dibahas
dalam makalah ini.
C. Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memahami sekilas tentang media unguided.
Setelah mengetahui sedikit mengenai media transmisi wireless diharapkan kita dapat
membudayakan penggunaan teknologi wireless untuk di berbagai bidang kehidupan.
Media unguided juga harus disosialisasikan sebagai teknologi masa depan pengganti
media kabel yang masih menjadi tulang punggung dunia telekomunikasi saat ini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Unguided media atau komunikasi tanpa kabel yang mentransmisikan gelombang
elektromagnetik tanpa menggunakan konduktor secara fisik seperti kabel atau serat fisik.
Sinyal dikirimkan secara broadcast melalui udara (atau air, dalam beberapa kasus).
Contoh sederhana adalah gelombang radio seperti microwave, infrared, wireless mobile
dan sebagainya. Berikut sedikit contoh karakteristik dari media unguded yaitu wireless.
A. Perkembangan Standar Wireless LAN
Standar Fungsi
802.11 Standar dasar WLAN yang mendukung transmisi data 1 Mbps hingga 2
Mbps
802.11a Standar High Speed WLAN untuk 5GHz band yang mendukung transfer
data
hingga 54 Mbps
802.11b Standar WLAN untuk 2.4GHz yang mendukung transmisi data 5,4 hingga
11 Mbps
802.11e Perbaikan dari QoS (Quality of Service) pada semua 802.11e interface radio
IEEE WLAN
802.11f Mendefenisikan komunikasi inter-access point untuk memfasilitasi beberapa
vendor yang mendistribusikan WLAN
802.11g Menetapkan teknik modulasi tambahan untuk 2,4 GHz band, untuk
kecepatan transfer data hingga 54 Mbps
802.11h Mendefenisikan pengaturan spectrum 5 GHz band yang digunakan di Eropa
dan Asia Pasifik
802.11i Menyediakan keamanan yang lebih baik. Penentuan alamat untuk
mengantisipasi kelemahan keamanan pada protokol autentifikasi dan
enkripsi
802.11j Penambahan pengalamatan pada channel 4,9 GHz hingga 5 GHz untuk
standar 802,11a di Jepang
3
B. Karakteristik Transmisi Wireless :
• Menggunakan sebuah media antena dalam mengirim dan menerima sinyal
elektromagnetik
• Rentan intereferensi
• Umumnya menggunakan 2 GHz – 40 Ghz
• Point to point, point to multi point, access point
• Semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka semakin besar potensial
• Bandwidth dan rate datanya namun semakin pendek jaraknya
C. Keunggulan Wireless
• Wireless lebih nyaman untuk penggunaan piranti mobile
• User menggunakan banyak koneksi di berbagai tempat
• Admin jaringan lebih mudah mengantur jaringan (tidak perlu pasang kabel, melubangi
tembok, dll)
• Sederhananya kita bias menggunakan laptop untuk koneksi internet di kampus, hotel,
rumah makan dengan cukup menyalakan fasilitas wireless.
D. Aplikasi Transmisi Wireless
a) Access Role
b) Network Ekstention
c) Building to building Connectivity
d) Last Mile Data Delivery
e) Mobility
f) Small Office Home Office
g) Mobile Office
E. Layanan Pengembangan Wireless
a) Hotspot
Hotspot merupakan coverage area yang dimiliki access point agar komputer dengn
perangkat wireless disekitar dapat terkoneksi internet. Hotspot menyediakan layanan
wireless LAN dan internet secara gratis maupun dengan biaya. Area Hotspot biasanya
menggunakan tempat area umum (seperti ruang lobby, area parkir, kantin dll) agar
perangkat WLAN yang digunakan user bisa melakukan akses kelayanan Access Point.
4
Ada 3 range frekuensi umum yang dalam tranmisi wireless yaitu :
1. Frekuensi microwave dengan range 2–40 GHz, cocok untuk tranmisi point- to
point.
2. Frekuensi dalam range 30 MHz – 1 GHz, cocok untuk aplikasi omnidirectional.
Range ini ditujuan untuk range broadcast radio.
3. Range frekuensi lain yaitu antara 300 – 200000 GHz untuk aplikasi local, adalah
spectrum infra merah. Infra merah sangat berguna untuk aplikasi point-to-point
dan multipoint dalam area terbatas, seperti sebuah ruangan.
b) Bluetooth
Sebuah teknologi wireless yang mampu menyediakan layanan komunikasi data
dan suara dengan jarak jangkauan yang terbatas. Bluetooth adalah sebuah teknologi
komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz
unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah
frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan
suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang
terbatas.
Bluetooth sendiri dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama
dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) dimana
menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11, hanya saja pada bluetooth
mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data
yang lebih rendah.
Bluetooth menggunakan salah satu dari dua jenis frekuensi Spread Specturm
Radio yang digunakan untuk kebutuhan wireless. Jenis frekuensi yang digunakan
adalah Frequency Hopping Spread Spedtrum (FHSS), sedangkan yang satu lagi yaitu
Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) digunakan oleh IEEE802.11xxx.
Transceiver yang digunakan oleh bluetooth bekerja pada frekuensi 2,4 GHz unlicensed
ISM (Industrial, Scientific, and Medical).
c) Infrared
Dipenuhi dengan menggunakan transmitter/receiver yang memodulasikan no-coherent
infrared light. Transceiver harus dengan suatu bentuk garis lurus atau melalui pantulan
dari suatu permukaan warna yang bercahaya.
5
F. Media Piranti Wireless
1. Wireless Client Devices
2. Access Point
Digunakan untuk melakukan pengaturan lalulintas jaringan dari mobile radio ke
jaringan kabel atau dari backbone jaringan wireless client/server ı Biasanya
berbentuk kotak kecil dengan 1 atau 2 antena kecil. Peralatan ini merupakan radio
based, berupa receiver dan transmiter yang akan terkoneksi dengan LAN kabel atau
broadband ethernet.
Gambar Access Point
3. Antenna
Digunakan untuk mengkonversi signal high frekuensi (RF) dalam transmisinya
sebagai gelombang di udara. Tipe antena akan menentukan pola radiasi gelombang
seperti omnidirectional, bidirectional, atau unidirectional.
Ada tiga jenis antena RF yaitu Omni-directional, Bidirectional, dan Unidirectional.
Omnidirectional sangat cocok digunakan untuk cakupan area yang luas. Bidirectional
cocok untuk menghubungkan antar gedung. Unidirectional cocok untuk koneksi point
to point antar gedung yang berlainan daerah.
Antena omnidirectional akan merambatkan sinyal RF ke segala arah secara
horizontal, namun jarak daya pancarnya terbatas. Omnidirectional mempunyai range
gain hingga 6db, yang dapat digunakan pada aplikasi didalam gedung. Karena
6
keterbatasan jangkauan area, maka sering digunakan beberapa access point untuk
memperluas area cakupan, sehingga dapat terjadi overlapping sel. Penggunaan gain
yang tinggi akan menambah range coverage area, sehingga akan mengurangi jumlah
access point dalam satu kawasan.
Salah satu tipe antena unidirectional adalah antena Yagi, antena ini hanya akan
mentransmisikan serta menerima energi sinyal RF dalam satu arah. Antena Yagi
merupakan antena unidirectional dengan gain yang cukup tinggi (antara 12 hingga 18
dBi). Mempunyai bentuk fisik seperti antena televisi dengan bilah-bilah metal paralel
secara melintang. Radiasinya hampir sama dengan nyala lampu senter saat dinyalakan.
Gambar Antena Yagi
Gambar Antena Omni-Directional (kiri) dan Bi-Directional (kanan)
7
BAB III
KESIMPULAN
Pemakaian media tranmisi wireless banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, namun
faktor kebutuhan dan untuk kerjalah yang paling besar. Kebutuhan dipengaruhi oleh
banyak user dan luas area yang akan dikoneksikan. Kemudian unjuk kerja yang optimal,
seperti troughput yang dihasilkan diupayakan semaksimal mungkin.
Penggunaan wireless akan lebih optimal jika digunakan pada area yang tidak terlalu
luas, atau jarak yang tidak terlalu jauh, dan user yang tidak terlalu banyak serta topologi
dataran yang mempunyai LOS memadai.Namun jika ternyata area yang dikoneksikan
sangat luas dan user yang sangat banyak,dan jarak yang sangat jauh serta topologi dataran
yang tidak LOS, maka pemakaian media satelit sangat dianjurkan.
Berikut keuntungan dan kelemahan manggunakan media wireless :
1. Keuntungannya :
a) Wireless lebih nyaman untuk penggunaan piranti mobile
b) User menggunakan banyak koneksi di berbagai tempat
c) Admin jaringan lebih mudah mengantur jaringan (tidak perlu pasang kabel,
melubangi tembok, dll)
d) Sederhananya kita bias menggunakan laptop untuk koneksi internet di kampus,
hotel, rumah makan dengan cukup menyalakan fasilitas wireless.
e) Mobilitas dan terbebasnya dri kerumitan bentangan kabel.
2. Kerugiannya :
a) Sulit diperoleh karena spektrum frekuensi terbatas.
b) Biaya instalasinya, operasional dan pemeliharaan sangat mahal.
c) Keamanan data kurang terjamin.
d) Pengaruh gangguan (derau) cukup besar.
e) Transfer data lebih lambat dibandingkan dengan penggunaan kabel.
f) Adanya interferensi radio oleh cuaca, perangkat wireless lainnya, halangan
tembok, gedung, bukit, gunung, atau pohon tinggi besar (Line of Sight).
8
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.eepis-its.edu
2. http://www.elearning.uns.ac.id
3. http://www.kuliahkomdat.blogspot.com
4. http://www.siskastikommi.blogspot.com
5. http://www.prasimax.com
6. http://www.bsi.ac.id
7. http://www.unisri.ac.id
8. http://www.echoary.tk

0 komentar:

Posting Komentar